Pengertian Dan Proses Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan sudah lama menjadi wacana di Indonesia baik pada
tingkat formal di perguruan tinggi dan pemerintahan ataupun pada tingkat
nonformal pada kehidupan ekonomi di masyarakat. Dilihat dari
terminilogi, dulu dikenal adanya istilah wiraswasta dan kewirausahaan.
Sekarang tampknya sudah ada semacam konvensi sehingga istilah tersebut
menjadi wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan
(entrepreneurship). Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah
bakat bawaan sejak lahir (entrepreneurship are born nat made) dan hanya
diperoleh dari hasil praktek ditingkat lapangan dan tidak dapat
dipelajari dan diajari, tetapi sekarang kewirausahaan merupakan suatu
disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Ilmu kewirausahaan
adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya
(Suryana, 2001).
Dalam konteks bisnis, menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001),
kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin,proses sistematis
penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar. Wirausaha secara histories sudah dikenal sejak
diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Diluar negeri,
istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan
di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha
seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an dibeberapa Negara
seperti di Eropa, Amerika, dan Canada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan entrepreneurship atau small business
management. Pada tahun 1980-an,hamper 500 sekolah di Amerika Serikat
memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya
krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Dalam bidang pemerintahan seperti dikemukakan oleh Osborne dan Gaebler
(1992), pemerintahan saat ini dituntut untuk membercorak kewirausahaan
(entrepreunerial governmemt). Dengan memiliki jiwa/corak kewirausahaan,
maka birokrasi dan anstitusi akan memiliki motivasi, optimism, dan
berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang lebil efisien, efektif,
fleksible sdan adaptif.Tedapat banyak definisi kewirausahaan yang pada
intinya relativee sama seperti dikemukakan oleh Drucker (1994),
Zimemerer (1996) Suryana (2001), Longenecker dkk (2001), Syis dalam
Wijandi (1988), Say (1800) dalam Osborne & Gaebler (1992),
Sumahawijaya (1980) dalam Wijandi (1988) dan Siagian.
Seorang dikatakan sebagai wirausahawan apabila memiliki segenap
cirri-ciri wirausaha tangguh , dan wirausahawan unggul. Sedangkan
dilihat dari jenisnya terbagi kedalam tiga kelompok yaitu
Administrative Entrepreuner, Innovative Entrepreuner, dan Catalist
Entrepreuner. Pemicu kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal serta faktor lainnya seperti penyebab keberhasilan,
kegagalan, dan kerugian berwirausaha. Model proses kewirausahaan terdiri
atas fese awal (perintisan) dan fese pertumbuhan .
Pada modul kesatu ini secara umum anda diharapkan mampu memahami
hal-hal yang berhubungan dengan pengertian dan ruang lingkup
kewirausahaan serta proses kewirausahaan. Secara khusus anda diharapkan
dapat menjelaskan berbagai definisi kewirausahaandan proses
kewirausahaan yang terdiri atas:
a. Faktor-faktor pemicu kewirausahaan,
b. Model proses kewirausahaan,
c. Langkah menuju keberhasulan wirausaha, dan
d. Factor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha, serta keuntungan dan kerugian berwirausaha.
Kakteristik Kewirausahaan
Kegiatan wirausaha tidak dapat dilepaskan dari unsur individu
wirausahawan itu sendiri. Maju mundurnya usaha wirausahawan akan sangat
ditentukan oleh inisiatif, gagsan dan inovasi, karya dan kreatifitas
serta berfikir positif. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila
wirausahawan menggunakan gagasan terhadap produk, proses, dan jasa-jasa
inovasi sebagai alat untuk mengendalikan perubahan. Inovasi ala
Schumpeter terdiri dari dua sisi pengertian yaitu, technical world and
business world. Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut invensi
namun manakala bisnis terlibat didalamnya maka upaya itu disebu inovasi.
Drucker (1998) dalam KAdjatmiko & Gana (2001) berpandangan bahwa
inovasi sesungguhnya bersumber pada suatu yang eksis di perusahaan, dan
diluar perusahaan. Ducker(1998) dalam Kadjatmiko & gama (2001)
menyatakan bahwa inovasi yang efektiv adalah sederhana, focus, menerima
apa ang dikatakan orang, spesifik, jelas, dimulai dari tang kecil dan
design aplikasi yang hati-hati.Cirri utama wirausahawan (Drucker, 1983)
dalam purnomo (1999), adalahmereka yang selalu mencari perubahan ,
berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta
memanfaatkannya sebagai peluang serta mampu memilih dan mengambil
keputusan alternative yang paling tinggiproduktivitasnya. Terdapat
Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan ciriciri pribadi (personal
traits)
1. dorongan prestasi yang tinggi,
2. bekerja keras, tidak tinggal diam,
3. memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa,
4. bertanggung jawab penuh,
5. berorientasi pada imbalan yang wajar,
6. optimis,
7. berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented),
8. mampu mengorganisasikan, dan
9. berorientasi pada uang
Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil.
Dikatakan sebagai pemimpin karena mereka harus mencari peluang-peluang,
melalui proyek-proyek, mengumpulkan sumber daya (bahan, teknologi,
manusia dan modal) yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan
tujuan, baik untuk mereka sendirimaupun untuk orang lain, dan memimpin
serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan.
Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang lebih
baik. Pemimpin yang berhasil adalah jika dalam kegiatan percaya pada
pertumbuhan yang berkesinambungan, efesien yang meningkat, dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis perusahaannya.
Kadarsan (2001), menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah
proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan
pekerjaan dari anggta kelompok sehingga memiliki empat aplikasi tentang
kepemimpinan. Bedasarkan unsure-unsurnya kepemimpinan terbagi ke dalam
lima yaitu, leader, pengikut, organisasi, objective dan lingkungan.
Seorang pemimpin dalam melakukan kepemimpinannya dapat menggunakan
bentuk-bentuk kekuasaan yang dirasakan (perceived power), seperti
Memaksa (Coercive), Imbalan (Reward), Sah (Legitimate), Ahli (Expert),
Dan Referensi (Referent). Begitu pula dalam melakukan kegiatan seorang
pemimpin dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal
perusahaan.
Wirausahawan yang juga merupakan seorang pemimpin perusahaan harus
menyadari tujuan perusahaan akan dapat di capai dengan baik jika
terbentuk jalinan kerja sama yang baik antara lingkungan internal dan
eksternal.Fungsi-fungsi kepemimpinan menurut Hasibun (1987) terdiri atas
9 fungsi, sedangkan menurut Salim (1998) dalam mengefektifkan manajemen
proses, seorang pemimpin harus melakukan kegiatan kepemimpinannya yang
terdiri atas 17 hal.
Menurut Marshall (1996), kepemimpinan yang tepat pada saat ini adalah
kepemimpinan kolaborasi, dimana seorang pemimpin memiliki fungsi uama
sebagai sponsor, sebagai fasilisator, sebagai pelatih, sebagai papan
gema, sebagai agen katalis, sebagai dokter, sebagai anggota, serta
sebagai manajer administrator.
Menurut Reddin (1970), dengan tepri tiga dimrnsikepemimpinan dilihat
dari aktifitasnya, tipe kepemimpinan dibagi menjadi 8 tipe, yaitu
Deserter, Bureaucrat, Missionary, Develop, Autocrat, Benevolent,
Autocrat Compromise, dan Excecutif. Pada modul ini secara umum Anda
diharapkan mampu memahami hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik
kewirausahaan. Secara khusus anda diharapkan dapat menjelaskan
pengertian inisiatif, gagasan, karya, dan kreatifitas serta lepemimpinan
dalam kewirausahaan.
Indentifikasi Peluang Bisnis Dalam Kewirausahaan
Seorang wirausahawan dapat menambahkan nilai suatu barang dan jasa
melalui inovasi. Keberhasilan wirausahawan dicapai apabila wirausahawan
menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk
menggeli perubahan. Oleh sebab itu, inivasi merupakan instrument penting
untuk memberdayakan sumber-sumber yang ada agar menghasilkan suatu yang
baru dan menciptakan nilai. Wirausahawan dapat menciptakan nilai dengan
cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide=idenya dan
pada akhirnya menjadi pengendali usaha (busines driven) dan pengendali
pasar ( market driven).
Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan
barang-barang dab jasa-jasa baru. Ide dapat digerakkan secara internal
melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan
memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya (produk dan jasa baru).
Banyak wirausahawan yang berhasil bukan berdasarkan ide sendiri tetapi
berdasarkan hasil pengamatan dan penerapan ide-ide lain. Agar ide-ide
yang potensial menjadi peluang bisnis real, maka wirausahawan harus
mencari dan mengindentifikasi sumber-sumber potensial peluang bisnis
tersebut . kegiatan mengindentifikasi merupakan upaya awal dari
wirausahawan untuk dapat masuk ke pasar. Dengan kegiatan indentifikasi
ini, wirausahawan akan dapat mengetahui tinggkat persaingan, strategi
industri, tujuan pesaing, menilai kekuatan dan kelemahan pesaing , dan
mengestimasi pola persaingan. Untuk dapat menganalisis peluang usaha,
wirausahawan harus mengetahui beberapa alat analisis seperti SWOT,
Matrik Profil Kompetitif, dan Matrik BCG. Ada tiga cara yang dapat
dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu
merintis usaha baru (starting) , membeli perusahaan orang lain (buying),
dan jerja sama manajemen (franchingsing).
Kegiatan pengembangan kewirausahaan pada modul ini difokuskan pada usaha
kecil. Kekuatan usaha kecil mempunyai beberapa kelebihan, yaitu
memiliki kebebasan untuk bertindak, fleksible, dan tidak mudah goncang,
sedangkan beberapa kelemahannya, yaitu dalam bentuk kelemahan structural
dan fokus (focus).
Fokus utama dalam mengembangkan kewirausahaan ini harusnya ditekankan
pada penciptaan nilai tambah untuk meraih keunggulan daya saing
(competitive advantage) melalui pengembangan kemampuan khusus
(kewirausahaan) sehingga perusahaan kecil tidak lagi mengendalikan
strategi kekuatan pasar melalui monopoli dan fasilitas pemerintah. Pada
modul ke tiga ini secara umum anda diharapkan mampu mengindentifikasi
peluang bisnis dalam kewirausahaan. Secara khusus anda diharapkan dapat
menjelaskan indentifikasi peluang dalam kewirausahaan dan merintis usaha
baru dan model pengembangannya.
Manajemen Bisnis Dalam Kewirausahaan
Suatu usaha yang telah dipilih oleh wirausahawan tidan serta merta akan
memberikan jaminan bahwa usaha yang dipilihnya tersebut akan
mendatangkan keuntungan jika usaha tersebut tidak dikelola secara
professional. Pengelolaan usaha yang baik dapat anda lakukan dangan
mengacu pada manajemen bisnis, langkah ini merupakan salah satu jalan
menuju keberhasilan usaha.
Dalam manajemen bisnis, aspek-aspek yang memerlukan perhatian terdiri
atasManajemen Prouksi, Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan
Manajemen Sumber Daya Manusia. Pada modul keempat ini, secara umum anda
diharapkan mampu memahami halhal yang menyangkut manajemen bisnis.
Secara khusus, anda diharapkan dapat menjelaskan manajemen bisnis dalam
kewirausahaan.Modul
Pengambilan Keputusan Dan Strategi Pengambilan Resiko
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer begitu pula
bagi seorang wirausahawan. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi
mengindentifikasian masalah, pencarian alternative keputusan yang baik.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahapan kegiatan manajemen
baik pada saat proses pembuatan perencanaan, pada tahap implementasi
atau operasionalisasi kegiatan maupun pada tahap pengawasan yang
mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian (evaluasi) terhadap
hasil pelaksanaan dari rencana agar hasil yang diperoleh sesuai dengan
target baik dalam jumlah, mutu, biaya serta penggunaan sumber lainnya
secara efektif dan efesien.
Di dalam kegiatan usahanya, wirausahawan akan dihadapkan pada berbagau
resiko yang akan mempengaruhi kelangsungan usahanya. Oleh karena itu,
wirausahawan dituntut untuk memiliki kemempuan dalam menghadapinya.
Kemampuan tersebut meliputi pemahaman tentang jenis resiko, cara
menyikapi resiko, dan metode pengambilan resiko. Pada modul kelima ini,
secara umum anda diharapkan mampu memahami tentang pengambilan keputusan
dan strategi pengambilan resiko. Secara khusus, anda diharapkan dapat
menjelaskan definisi dan jenis resiko, serta metode pengambilan resiko.
Etika Bisnis, Tantangan Serta Permasalahan Dalam Kewirausahaan
Wirausahawan sebagai pelaku bisnis dalam interaksinya dengan mitra-mitra
usaha akan dihadapkan pada kondisi yang menguntungkan maupun yang
merugikan. Wirausahawan akan berada pada lingkungan yang beragam, bil;a
dilihat dari aspek dunia usahanya, status sosialnya, maupun dari aspek
norma yang dianutnya, Wirausahawan yang berhasil salah satu cirinya
dapat dilihat dari segi kemampuan bergaul dalam kehidupan bisnisnya.
Oleh karena itu aspek pergaulan memegang peranan penting, maka bagi
seorang wirausahawan disamping memiliki kemampuan meminpin dan berbisnis
harus memiliki serta memahami etika bisnis. Disamping dipahaminya
etika bisnis, kemampuan mengindentifikasi dan menghadapi permasalahan
bisnis pun juga tidak dapat dikesampingkan.
Pada modul keenam ini, secara umum anda diharapkan mampu memahami
hah-hal yang menyangkut etika bisnis dalam kewirausahaan. Secara khusus,
anda diharapkan dapat menjelaskan definisi serta implementasi etika dan
jeni-jenis tantangan serta upaya penanggulangnya dalam kegiatan
bisnis.Modul
Pengertian Usaha Dan Studi Kalayakan Usaha
Anda mungkin sering mendengarkan seseorang berencana melakukan sesuatu
usaha atau bisnis untuk memperoleh keuntungan dengan segala resiko yang
mungkin terjadi. Tetapi kita juga mungkin pernah mendengar orang lain
berusaha tetapi bukan untuk mendapatkan keuntungan. Akhirnya, anda mulai
bertanya apakah kedua jenis usaha diatas adalah sama dalam perspektif
bisnis. Jika anda tidak memahami pengertianusaha secara baik, tentunya
anda tidak akan mampu menjawab pertanyaan tersebut sehingga anda tidak
mampu usaha secara baik dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,
oleh karena itu, anda perlu mengetahui pengertian usaha.
Rencana usaha tidklah semata-mata dapat langsung anda putuskan untuk
dilakukan karena banyak ada bebagai hai yang perlu dipertimbangkan agar
usaha usaha yang akan dilakukan nantinya dapat menguntungkan bukan
sebaliknya menyebabkan kerugian. Olek karena itu, rencana usaha harus
dikaji secara mendalam melelui studi kelayakan usaha yang hasil dari
studi itu tersebut membantu anda apakah rencana usaha layak atau tidak
untuk dilaksanakan.
Pada modul ke tujuh ini, secara umum anda diharapkan mampu memahami
pengertian usaha dan pentinganya studi kelayakan usaha. Secara khusus,
anda diharapkan dapat menjelaskan definisi usaha serta arti pentingnya
studi kelayakan usaha dalam kegiatan usaha.
Tahapan Studi Kelayakan Usaha Dan Aspek-Aspek Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha bukanlah suatu yang sederhana tetapi merupakan
suatu kegiatan yang harus dianggap sebagai proses karena terdiri dari
beberapa tahapan. Studi kelayakan juga cukup komplek karena didalamnya
terdapat beberapa aspek kelayakan usaha yang harus dikaji untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu rencana usaha. Oleh karena itu,
untuk memperoleh hasil studi kelayakan usaha yang baik, maka kegiatan
studi kelayakan usaha haruslah dilakukan secara sistematis sesuai dengan
tahapan-tahapannya serta memperhatikan aspek-aspek yang mempengaruhi
usaha tersebut.
Dalam modul ini disampaikan tahapan studi kelayakan usaha danaspek-aspek
kelayakan usaha. Dengan modul ini, anda diharapkan dapat memahami
tahapan studi kelayakan usaha dan aspek-aspek kelayakan usaha. Secara
khusus, anda diharapkan dapat menjelaskan tahapan studi kelayakan usaha
dan aspek-aspek kelayakan anda.
Analisi Aspek Yuridis Dan Analisis Aspek Pasar
Setelah memahami materi-materi padamodul sebelumnya, selanjutnya perlu
dipahami lebih mendalam tentang tahapan lanjutan dari aspek studi
kelayakan usaha. Pada modul ini, akan dibahas sejauh mana keterkaitan
dan kepentingan aspek yudiris dan aspek pasar.
Aspek yudiris dan aspek pasar merupakan dua aspek yang cukup menentukan
dan menjamin akan kelangsungan suatu kegiatan usaha. Oleh karena itu,
kedua aspek ini tidak dapat diabaikan. Karena aspek yudiris merupakan
legalitas kelangsungan usaha.sedangkan usaha yang sedang berproduksi
akan segera terhentibegitu saja atau terhenti perlahan manakala
produkyang dihasilkan tidan memiliki jaminan pasar.
Materi modul ini diharapkan dapat membantu anda dalam memahami
pengertian, ruang lingkup, dan kepentingan aspek yudiris dan aspek
pasar. Anda juga diharapkan dapat mejelaskan tentang:
a. arti dan ruang lingkup aspek yudiris
b. arti dan ruang lingkup aspek pasar
c. kepentingan aspek hukum dalam suatu proyek
d. kepentingan aspek pasar dan pemasaran dalam suatu usaha
0 Komentar untuk "PENGERTIAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN"